Morning Note 21 Januari 2025
IHSG di perdagangan kemarin ditutup naik 16.08 poin atau menguat 0.22% setelah bergerak bervariasi disepanjang perdagangan dalam range 7.154,66-7.201,61. Sebanyak 320 saham ditutup menguat, 277 saham ditutup melemah dan 214 saham stagnan. Secarar sektoral, sebanyak 8 sektor ditutup menguat dengan penguatan terbesar pada sektor IDXTechno dan IDXBasic masing-masing 1,20% dan 1,18%. IHSG dan rupiah menguat menjelang pelantikan Donald Trumpsebagai Presiden Amerika Serikat (AS) pada Senin. Rupiah ditutup menguat tipis sebesar 0,03% ke level Rp16.355/US$. Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa selama periode 13-16 Januari 2025, investor asing mencatatkan jual neto sebesar Rp9,57 triliun. Rinciannya, Rp4,17 triliun dari pasar SBN dan Rp5,41 triliun dari SRBI, dengan kontribusi beli neto tipis Rp0,01 triliun di pasar saham. Dari sisi saham, saham perbankan seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) memberikan kontribusi terbesar terhadap penguatan indeks, masing-masing sebesar 19,1 poin, 11,3 poin, dan 5,4 poin. Investor asing tercatat melakukan jual sebesar Rp 317 miliar dengan saham-saham paling banyak dijual yakni BBCA, GOTO, AMMN, PANI dan HEAL. Sementara saham-saham yang paling banyak dibeli yakni BBRI, BMRI, BBNI, CUAN dan CBDK.
Bursa Wall Street tadi malam tidak melakukan aktifitas perdagangan dikarenakan libur Hari Martin Luther King. Sementara itu, dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan signifikan padaSelasa setelah Presiden AS Donald Trump tidak langsung menerapkan tarif baru dan laporan menunjukkan tarif baru tersebut kemungkinan akan diterapkan secara "terukur." Dalam pidato pelantikannya, Trump mengumumkan, keadaan darurat terkait imigrasi dan energi serta kebijakan luar negeri yang lebih ekspansionis, termasuk janji untuk mengambil kembali Terusan Panama. Namun, hanya ada sedikit penyebutan tentang tarif, tanpa rincian jelas tentang bagaimana atau kapan kebijakan tersebut akan diberlakukan. Imbal hasil US Treasury 10 tahun diperkirakan turun dari 4,623% saat perdagangan Tokyo dimulai kembali, dengan kontrak berjangka mengindikasikan awal di level 4,59%. Pasar saat ini belum memperkirakan pemotongan suku bunga dari Federal Reserve hingga Juni atau Juli, dengan sekitar 40 basis poin penurunan diantisipasi hingga akhir tahun.
Dari kawasan regional pagi ini Indeks Nikkei dibuka menguat 0,69% yang didukung oleh sentiment keputusan Presiden AS Donald Trump untuk tidak mengenakan tarig baru pada hari pertamanya menjabat, meredakan kekhawatiran bagi eksportir Jepang. Namun investor tetap berhati-hati menjelang keputusan kebijakan moneter Bank of Japan yang akan diumumkan pada pecan ini dimana pejabat BoJ telah mengisyaratkan potensi kenaikan suku bunga.
Untuk perdagangan di bursa domestik diperkirakan berpotensi melemah. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam range 7150/7123 - 7197/7223. Cermati : ITMG, BBNI, CTRA, AKRA, AADI
DATA: Grup Djarum melalui anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) akan mengakuisisi 40% saham PT Remala Abadi Tbk. (DATA). Direksi PT Iforte Solusi Infotek mengumumkan bahwa perseroan sedang dalam proses negosiasi atas rencana pengambilalihan 40% saham PT Remala Abadi Tbk. (DATA) yang dimiliki oleh Verah Wahyudi Singgih Wong dan Jimmi Anka. IForte dan para penjual telah menandatangani perjanjian pengikatan jual beli pada 23 Desember 2024. Setelah transaksi akuisisi tersebut, IForte bakal menjadi pengendali baru Remala Abadi.
DAAZ: Berencana kembali menambah armada tug and barge untuk meraih peluang di tengah tingginya permintaan jasa angkutan laut. Sebelumnya perseroan telah menambah dan mengoperasikan penuh 12 set armada tug and barge yang diterima perseroan pada tahun 2024 dengan dana investasi mencapai Rp. 750 miliar.
WEGE: Membidik nilai kontrak baru sebesar Rp. 3,58 triliun di tahun 2025. Angka tersebut naik 34,43% dari realisasi sepanjang 2024 yang sebesar Rp. 2,66 triliun. Mayoritas target tersebut berasal dari proyek pemerintah sebesar 59,2%, proyek BUMN sebesar 20,7% dan swasta sekitar 20,1%.
BBTN: Menandatangani perjanjian jual beli bersyarat dengan para pihak pemegang saham PT. Bank Victoria Syariah (BVIS) dengan mengambil alih 100% saham BVIS dari pemegang sahamnya yakni PT. Victoria Investama Tbk, PT. Bank Victoria International Tbk dan Balai Harta Peninggalan (BHP) Jakarta.Perseroan berharap seluruh proses akuisisi dapat selesai sebelum semester I-2025 berakhir sehingga proses merger antara Uni Usaha Syariah perseroan dan BVIS bias dijalankan.
HUMI: Mengalokasikan belanja modal tahun 2025 sebesar US$ 39,57 juta atau sekitar Rp. 647,84 miliar untuk penguatan sejumlah armada. Perseroan menargetkan akuisisi 10 kapal dan pengembangan LNG logistic support.
-Disc On-